Rabu, 23 Desember 2009

Environment-Friendly Banks: The islamic Banks (The Brand-New Perspective about Islamic Banks)

Oleh: Ardiansyah Selo Y., Koordinator Regional FoSSEI Jabodetabek, Shine/FEUI

Inilah our “Brand-New Perspective about Islamic Banks”. Bank yang ramah lingkungan…

Pernahkah sebelumnya terpikirkan dalam benak Anda bahwa terdapat hubungan yang demikian erat antara Perbankan Syariah dan pelestarian lingkungan? Pelestarian lingkungan hidup, akhir-akhir ini, demikian gencar diperbincangkan bersamaan dengan gencarnya pembicaraan tentang fenomena Global Warming. Amerika Serikat, melalui mantan wakil presidennya, Al Gore, memimpin sebuah kampanye yang diberi judul “perang melawan pemanasan global”. Negara-negara di dunia, utamanya bagi mereka yang memilki kadar emisi demikian besar, dituntut untuk menurunkan tingkat emisi tersebut. Bisa kita lihat di berbagai media, bahwa semakin hari, masyarakat dunia makin sadar untuk bersikap ramah terhadap lingkungan. Meski tidak terrtulis, tapi sebenarnya mereka telah secara aklamasi setuju untuk melakukan “perang terhadap pengrusakan lingkungan”. Lalu apa kaitan hal ini dengan Perbankan Syariah?

Tidak bisa dipungkiri bahwa Perbankan Syariah tidak bisa dilepaskan dari ideologi islam itu sendiri, yang mana agama ini mengajarkan kita untuk berbuat baik, tidak hanya terhadap ALLAH atau masyrakat. Namun lebih daripada itu, Islam mengajarkan kepada setiap Muslim untuk berlaku baik pula kepada lingkungan sekitar, baik lingkungan biotik maupun abiotik. Hal ini secara jelas diterangkan dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an.

Q.S. Al Baqarah: 11

“Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”

Al A’Raaf: 56

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Dua ayat di atas hanyalah beberapa dari banyak ayat lain dalam Qur’an yang mengajarkan kepada setiap Muslim untuk ramah terhadap lingkungan (environment friendly attitude). Pun, seperti yang telah disampaikan di awal, Perbankan Syariah yang tidak bisa lepas dari ideologi Islam, tentu juga harus mempunyai “environment- friendly attitude.”

Inilah yang sebenarnya perlu diketahui oleh kita semua bahwasanya Perbankan Syariah juga berpihak dan mendeklarasikan “perang melawan pemanasan global’. Dan ini berarti bahwa tindakan atau aktivitas apa pun dari Perbankan Syariah, idealnya, adalah ramah terhadap lingkungan. Perbankan Syariah pastinya menghindari melakukan pembiayaan terhadap proyek-proyek yang merusak lingkungan. Perbankan Syariah tentunya menghindari proyek-proyek yang dinilai berpotensi untuk melakukan kerusakan alam atau mengganggu kesehatan lingkungan. Seperti itulah, idealnya, Perbankan Syariah.

Nah, jika memang Perbankan Syariah itu disepakati sebagai Invironment Friendly Banks seperti yang tertulis di judul, lalu apa impact-nya bagi kita semua dan masyarakat dunia pada umunya? Idealnya, bagi mereka yang mendeklarasikan diri untuk “berperang melawan pemanasan global”, yakni Al Gore dan rekan-rekan, dan juga kita semua masyarakat Indonesia, maka hendaknya melirik dan kemudian beralih ke Perbankan Syariah. Karena, jalannya operasi Perbankan Syariah tidak lepas dari unsur akhlak, moral, etika, dsb, yang diinspirasi oleh nilai moral Al Quran (Islam).

Selain itu, satu hal yang juga idealnya turut menjadi impact dari paradigma yang baru ini adalah, sebagaimana masyarakat berpendidikan (educated society) rela dengan sepenuh hati membayar dengan harga yang lebih mahal pada kertas atau bahan pembungkus produk yang recycle-able dan environment- friendly, maka masyarakat, khususnya bagi mereka yang berpendidikan, seharusnya rela juga untuk tetap loyal pada Perbankan Syariah pada saat tingkat bagi hasil atau nisbah Bank Syariah (pada suatu waktu) harus lebih kecil daripada bunga bank konvensional. Atau, hendaknya, dengan semangat yang sama, masyarakat yang berpendidikan idealnya harus lebih cenderung untuk memilih produk Bank Syariah, sekalipun dengan harga premium, mengingat produk Bank Syariah pastinya ramah lingkungan dan punya nilai lebih.

Semangat kecintaan terhadap lingkungan, yang disponsori oleh Al Gore, mantan wakil presiden Amerika ini, pastinya membuat kita semua, khususnya mereka yang berpendidikan, makin sadar untuk beralih ke Perbankan yang Enviroment-Friendly , mau membayar premium jika perlu, dan tidak lagi peduli, bahkan menutup mata dengan “naik turunnya tingkat bunga” dari perbankan konvensional. Karena, kita tahu bahwa “Environment- Friendly Banks are The islamic Banks”.

Inilah our “Brand-New Perspective about Islamic Banks”. Bank yang ramah lingkungan.

1 komentar: